Abdurrahman Murad
Abdurrahman Murad

Pentingnya Pergaulan dan Lingkungan yang Baik

Pentingnya Pergaulan dan Lingkungan yang Baik


Setelah membahas pentingnya ilmu, sekarang kita bahas hal lain yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seorang Muslim, yaitu pergaulan dan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri, teman dan lingkungan sangat memengaruhi cara kita berpikir, bersikap, bahkan beribadah. Maka, jika kita ingin menjadi Muslim yang baik, kita juga harus memilih teman dan lingkungan yang baik.
Teman Itu Cermin Diri

Rasulullah ï·º bersabda:

    "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaklah kalian melihat dengan siapa ia berteman."
    (HR. Abu Dawud, no. 4833)¹

Hadis ini mengajarkan bahwa teman dekat bisa membawa kita kepada kebaikan atau malah menjerumuskan ke dalam keburukan. Misalnya, jika kita berteman dengan orang yang rajin salat dan senang belajar agama, maka besar kemungkinan kita akan ikut terpengaruh. Sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang suka bergosip, malas ibadah, dan senang melakukan maksiat, maka lama-lama kita bisa terbawa.
Pengaruh Lingkungan terhadap Iman

Lingkungan bukan hanya tempat fisik, tapi juga bisa berupa komunitas online, grup media sosial, atau konten-konten yang kita konsumsi setiap hari. Jika lingkungan kita dipenuhi dengan hal-hal yang membuat hati lalai—seperti hiburan berlebihan, candaan kosong, atau konten yang tidak mendidik—maka iman kita bisa melemah.

Allah ï·» berfirman:

    “Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.”
    (QS. Al-Kahfi: 28)²

Ayat ini menunjukkan pentingnya berkumpul dengan orang-orang saleh agar hati kita tetap kuat dalam mengingat Allah.
Bagaimana Memilih Lingkungan yang Baik?

Beberapa tips memilih lingkungan dan teman yang baik:

    Pilih teman yang mengingatkan kepada Allah. Teman seperti ini akan membantu kita dalam kebaikan dan tidak membiarkan kita tenggelam dalam dosa.

    Ikut komunitas positif. Seperti kelompok pengajian, kelas tahsin, forum kajian online, atau kegiatan sosial Islami.

    Batasi pergaulan yang buruk. Kita tidak perlu memutuskan silaturahmi, tapi kita bisa membatasi waktu dan pengaruh dari orang yang bisa merusak iman kita.

    Jaga diri di media sosial. Ikuti akun-akun yang menyebarkan ilmu, motivasi Islam, dan konten bermanfaat. Unfollow akun yang isinya maksiat atau memancing emosi negatif.

Pergaulan yang Baik, Jalan Menuju Surga

Rasulullah ï·º bersabda:

    “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi bisa saja memberi minyaknya kepadamu, atau kamu membeli darinya, atau kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa saja bajumu terbakar karenanya, atau kamu mendapatkan bau tidak enak darinya.”
    (HR. Al-Bukhari, no. 5534)³

Hadis ini menggambarkan betapa besar pengaruh seorang teman. Teman yang baik akan memberi manfaat meski hanya sedikit. Sementara teman yang buruk bisa membahayakan, bahkan tanpa kita sadari.

Catatan Kaki:

    HR. Abu Dawud, no. 4833.

    Al-Qur’an, Surah Al-Kahfi: Ayat 28.

    HR. Al-Bukhari, no. 5534.

 

Posting Komentar