Apa Itu Istiqamah?
Istiqamah secara sederhana berarti konsisten di jalan yang lurus, yaitu terus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, walaupun sedang susah atau senang, semangat atau lelah.
Allah ï·» berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”
(QS. Fussilat: 30)¹
Ayat ini menunjukkan bahwa istiqamah bukan hanya membuat hidup kita lebih tenang, tapi juga mengantarkan kita menuju surga.
Kenapa Istiqamah Itu Berat?
Karena dalam hidup, iman kita naik turun. Kadang semangat, kadang lemah. Kadang kita rajin salat, kadang malas. Ini adalah hal yang manusiawi, tapi bukan berarti boleh dibiarkan.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sesungguhnya iman itu bisa bertambah dan berkurang.”
(HR. Al-Hakim, disahihkan oleh Adz-Dzahabi)²
Maka, ketika semangat sedang turun, kita harus cari cara untuk menguatkan diri kembali, misalnya:
Mengikuti kajian atau ceramah agama
Membaca Al-Qur’an setiap hari, meski hanya beberapa ayat
Menjaga salat tepat waktu
Berteman dengan orang yang taat
Mengingat kematian dan akhirat
Doa untuk Meminta Keteguhan Hati
Bahkan Rasulullah ï·º, manusia terbaik, sering berdoa kepada Allah agar hatinya diteguhkan dalam iman:
“Ya Muqallibal Qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik”
(Artinya: Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
(HR. Tirmidzi, no. 3522)³
Kalau Rasulullah saja masih meminta keteguhan hati, apalagi kita yang penuh kekurangan. Maka kita harus terus berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah agar selalu dijaga dari kesesatan dan dosa.
Penutup: Husnul Khatimah, Tujuan Hidup Seorang Muslim
Menjadi Muslim yang baik bukan tentang hidup tanpa kesalahan, tapi tentang berjuang untuk terus kembali ke jalan yang benar. Kita semua berharap bisa meninggal dalam keadaan Islam, dalam iman, dan dalam amal saleh.
Rasulullah ï·º bersabda:
"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya."
(HR. Al-Bukhari, no. 6607)⁴
Karena itu, kita harus menjaga hati dan amal kita sampai akhir hayat. Semoga Allah ï·» memberikan kita istiqamah dan menutup hidup kita dengan husnul khatimah.
Aamiin.
Catatan Kaki:
Al-Qur’an, Surah Fussilat: Ayat 30.
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak,
HR. Tirmidzi, no. 3522.
HR. Al-Bukhari, no. 6607.
Posting Komentar