Abdurrahman Murad
Abdurrahman Murad

Istiqamah dan Menjaga Iman Sampai Akhir Hayat

Setelah kita berusaha belajar ilmu, berakhlak baik, dan menjaga pergaulan, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah istiqamah—yaitu tetap teguh dalam kebaikan dan keimanan hingga akhir hayat. Karena sesungguhnya yang paling berat itu bukan memulai, tetapi menjaga dan mempertahankan apa yang sudah dimulai.
Apa Itu Istiqamah?

Istiqamah secara sederhana berarti konsisten di jalan yang lurus, yaitu terus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, walaupun sedang susah atau senang, semangat atau lelah.

Allah ï·» berfirman:

    “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”
    (QS. Fussilat: 30)¹

Ayat ini menunjukkan bahwa istiqamah bukan hanya membuat hidup kita lebih tenang, tapi juga mengantarkan kita menuju surga.
Kenapa Istiqamah Itu Berat?

Karena dalam hidup, iman kita naik turun. Kadang semangat, kadang lemah. Kadang kita rajin salat, kadang malas. Ini adalah hal yang manusiawi, tapi bukan berarti boleh dibiarkan.

Rasulullah ï·º bersabda:

    “Sesungguhnya iman itu bisa bertambah dan berkurang.”
    (HR. Al-Hakim, disahihkan oleh Adz-Dzahabi)²

Maka, ketika semangat sedang turun, kita harus cari cara untuk menguatkan diri kembali, misalnya:

    Mengikuti kajian atau ceramah agama

    Membaca Al-Qur’an setiap hari, meski hanya beberapa ayat

    Menjaga salat tepat waktu

    Berteman dengan orang yang taat

    Mengingat kematian dan akhirat

Doa untuk Meminta Keteguhan Hati

Bahkan Rasulullah ï·º, manusia terbaik, sering berdoa kepada Allah agar hatinya diteguhkan dalam iman:

    “Ya Muqallibal Qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik”
    (Artinya: Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
    (HR. Tirmidzi, no. 3522)³

Kalau Rasulullah saja masih meminta keteguhan hati, apalagi kita yang penuh kekurangan. Maka kita harus terus berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah agar selalu dijaga dari kesesatan dan dosa.
Penutup: Husnul Khatimah, Tujuan Hidup Seorang Muslim

Menjadi Muslim yang baik bukan tentang hidup tanpa kesalahan, tapi tentang berjuang untuk terus kembali ke jalan yang benar. Kita semua berharap bisa meninggal dalam keadaan Islam, dalam iman, dan dalam amal saleh.

Rasulullah ï·º bersabda:

    "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya."
    (HR. Al-Bukhari, no. 6607)⁴

Karena itu, kita harus menjaga hati dan amal kita sampai akhir hayat. Semoga Allah ï·» memberikan kita istiqamah dan menutup hidup kita dengan husnul khatimah.

Aamiin.

Catatan Kaki:

    Al-Qur’an, Surah Fussilat: Ayat 30.

    HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 

    HR. Tirmidzi, no. 3522.

    HR. Al-Bukhari, no. 6607.

Posting Komentar