Abdurrahman Murad
Abdurrahman Murad

Benarkah Rezeki Tak Selalu Berbentuk Uang?

 

Saat mendengar kata rezeki, pikiran kita sering langsung tertuju pada uang, gaji besar, atau kekayaan materi. Padahal, rezeki itu jauh lebih luas dari sekadar angka di rekening. Ada banyak bentuk rezeki yang sering kita abaikan, padahal keberadaannya justru membuat hidup kita terasa utuh dan bermakna.


1. Rezeki Bernama Kesehatan

Bayangkan jika tubuh ini lelah, sakit, atau bahkan sulit bergerak. Uang sebanyak apapun tak akan terasa cukup jika tubuh tidak sehat. Bisa bangun pagi dengan tubuh segar, bisa makan dengan nyaman, dan bisa beraktivitas tanpa rasa sakit adalah rezeki yang luar biasa. Sayangnya, baru kita sadari setelah tubuh mulai memberi tanda-tanda kelelahan.


2. Teman Baik adalah Harta

Di dunia yang serba cepat dan penuh persaingan ini, memiliki satu saja teman yang tulus adalah rezeki yang sangat berharga. Teman yang bisa diajak bicara, yang hadir saat suka dan duka, yang tak menilai kita dari pencapaian semata — mereka adalah bentuk kasih Tuhan yang tak bisa dibeli.


3. Waktu Luang yang Membebaskan

Sering kita mengeluh karena terlalu sibuk. Tapi saat punya waktu luang, kita lupa bersyukur. Waktu untuk sekadar duduk santai bersama keluarga, menikmati senja, membaca buku, atau menenangkan pikiran — semua itu adalah rezeki. Waktu yang berkualitas jauh lebih berharga daripada waktu yang hanya diisi dengan mengejar materi.


4. Kedamaian Hati yang Menenangkan

Ada orang yang hartanya melimpah, tapi tak bisa tidur nyenyak. Ada yang sukses di mata dunia, tapi batinnya terus gelisah. Kedamaian hati adalah bentuk rezeki yang paling dalam — tenang, lapang, dan mampu membuat kita menikmati hidup dengan rasa syukur. Dan anehnya, kedamaian ini sering kali datang justru dari hal-hal sederhana: doa yang khusyuk, pelukan dari orang tercinta, atau senyum dari anak kecil.


Penutup

Rezeki memang bisa berbentuk uang. Tapi bukan hanya itu. Rezeki bisa berupa hal-hal kecil yang sering kita anggap biasa. Maka, sebelum kita merasa kurang, cobalah melihat sekeliling. Mungkin kita sudah sangat kaya — hanya saja belum sempat menyadarinya.

Posting Komentar