Hidup,
kadang datang seperti hujan yang tak disambut.
Turun tiba-tiba,
membasahi tanah-tanah yang tak sempat siap.
Meninggalkan becek di langkah,
dan dingin yang diam-diam masuk ke dada.
Ada pagi yang kau buka dengan senyum,
tapi sore menamparmu dengan kabar buruk.
Ada orang yang kau cintai sepenuh doa,
tapi pergi tanpa sempat pamit apa-apa.
Kadang kamu bertanya,
“Kenapa aku?”
Tapi jawaban tak pernah datang lewat kata
hanya lewat waktu,
dan luka-luka yang pelan-pelan jadi jendela.
**
Kehidupan bukan selalu tentang kuat,
kadang cukup bisa menangis tanpa malu.
Kadang cukup duduk di lantai kamar,
memandang langit-langit,
dan berbisik lirih:
"Ya Allah… aku lelah."
Tapi hidup juga tahu cara menyentuhmu kembali.
Lewat suara ibu di seberang telepon.
Lewat tawa kecil adikmu yang masih polos.
Lewat kopi hangat yang dibuat temanmu tanpa kau minta.
Dan lewat tanganmu sendiri,
yang tetap membuka mushaf,
meski tanganmu gemetar karena kehilangan.
**
Hidup,
tak harus selalu dimengerti.
Ia cukup dijalani dengan hati yang jujur.
Dengan air mata yang tidak kau sembunyikan.
Dan harapan kecil yang terus kau selipkan
di antara lembar-lembar doa yang belum dijawab.
Karena di ujung semua ini,
kita tak butuh jadi pemenang—
kita hanya ingin
tetap jadi manusia.
Posting Komentar