Kau pergi tanpa kata akhir,
seperti senja yang menutup hari
tanpa benar-benar mengucap selamat tinggal.
Tapi aku percaya:
senyapmu bukan akhir,
melainkan jeda yang masih menyimpan musiknya.
Ruang ini masih sama,
hanya lebih sunyi,
lebih sering berbicara dalam diam.
Tapi aku tak mengubah apa pun—
cangkirmu tetap di rak yang kau pilih,
jaketmu masih tergantung di balik pintu.
Karena aku tahu,
cinta tak selalu pergi untuk menghilang.
Kadang, ia menjauh
agar bisa kembali lebih utuh.
Malam-malam kulewati
dengan lampu kecil menyala di jendela,
sebagai tanda bahwa aku masih di sini,
menjaga tempat pulang
dari semua kehilangan.
Dan jika langkahmu suatu hari
menyusuri jalan yang dulu kita ukir,
kau akan tahu:
ada ruang kosong yang tak pernah kuganti,
karena ia selalu disiapkan
untuk kembalimu.
Posting Komentar