Abdurrahman Murad
Abdurrahman Murad

Masih Ada Namamu dalam Doa

Aku telah mencoba melupakanmu,
seperti menutup buku di tengah bab yang belum selesai.
Namun tiap malam,
angin datang membawa namamu kembali—
bukan lewat suara, tapi lewat sepi.

Ada jejakmu di tiap sujud yang tertunda,
di sela doa yang tak selesai terbaca,
karena hatiku masih menyebutmu,
meski mulutku pura-pura lupa.

Kau pergi,
entah karena waktu, jarak, atau takdir.
Tapi rinduku tetap tinggal,
seperti hujan yang enggan berhenti
di tanah yang tak lagi menyerap air.

Aku tahu,
tak semua yang kita cinta akan tinggal.
Tak semua yang kita jaga, akan bertahan.
Tapi aku tetap berharap,
meski hanya pada sisa-sisa harapan.

Kini aku menulis namamu…
bukan di kertas,
bukan di dinding,
tapi di antara tasbih dan air mata,
dalam doa yang tak pernah aku kirim,
tapi Allah selalu dengar.

Jika suatu hari kau membaca ini,
atau mungkin mendengarnya lewat langit,
ketahuilah:
rinduku tak pernah meminta kembali,
hanya mendoakan kau sampai pada yang benar-benar abadi.

Posting Komentar