Di zaman sekarang, banyak orang mengukur kecantikan hanya dari tampilan fisik saja. Iklan-iklan kosmetik, media sosial, dan tren dunia fashion sering menanamkan standar bahwa wanita cantik adalah yang berkulit putih, berhidung mancung, bertubuh langsing, dan berpenampilan menarik. Padahal, Islam memiliki pandangan yang jauh lebih dalam dan hakiki tentang kecantikan.

Dalam Islam, cantik bukan soal wajah, tapi soal hati yang bertakwa kepada Allah. Kecantikan sejati tidak bisa diukur dengan alat kosmetik, tapi dengan keimanan, akhlak mulia, dan rasa malu yang terjaga.

1. Allah Tidak Melihat Wajah, Tapi Hati dan Amal

Nabi Muhammad bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan tubuh kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian."
(HR. Muslim, no. 2564)

Hadis ini mengajarkan bahwa penilaian Allah bukan pada fisik, melainkan pada kebersihan hati dan kebaikan amal. Maka, seorang wanita bisa sangat mulia di sisi Allah walaupun tidak sesuai dengan standar kecantikan dunia.

2. Wanita Tercantik adalah yang Paling Bertakwa

Allah berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."
(QS. Al-Hujurat: 13)

Wanita tercantik dalam pandangan Islam adalah wanita yang paling bertakwa, yang menjaga shalatnya, lisannya, auratnya, dan kehormatannya. Ia mungkin tak viral di media sosial, tapi namanya harum di langit karena dicintai para malaikat.

3. Rasa Malu: Mahkota Kecantikan Muslimah

Rasulullah bersabda:

الْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
"Malu adalah cabang dari iman."
(HR. Bukhari, no. 9; Muslim, no. 35)

Rasa malu menjaga wanita dari banyak keburukan. Ia tak akan asal bicara, tak akan tampil sembarangan, dan akan senantiasa menjaga kesopanan. Inilah hiasan cantik wanita Muslimah yang tak bisa dibeli, hanya bisa ditanam dan dipupuk dengan iman.

Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum ad-Din menyatakan:

"Wanita yang paling cantik adalah yang memiliki rasa malu dan senantiasa menundukkan pandangannya dari hal yang tidak halal."

4. Istri Nabi: Contoh Wanita Cantik Sepanjang Zaman

Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, istri Rasulullah , dikenal sebagai wanita cerdas, lembut, dan memiliki semangat ilmu yang tinggi. Kecantikannya bukan hanya karena wajahnya, tapi karena keilmuannya dan kesetiaannya dalam perjuangan Islam.

Demikian pula Sayyidah Khadijah radhiyallahu ‘anha, istri pertama Nabi, digambarkan sebagai wanita terhormat, dermawan, dan penuh cinta. Rasulullah sangat mencintainya hingga tak pernah melupakannya bahkan setelah wafat.

5. Kecantikan yang Membawa Ke Surga

Rasulullah pernah menjelaskan ciri-ciri wanita penghuni surga:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟ الْوَدُودُ، الْوَلُودُ، الْعَؤُودُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِي إِذَا أَغْضَبَتْ أَوْ أُغْضِبَتْ، جَاءَتْ حَتَّى تَأْخُذَ بِيَدِ زَوْجِهَا، ثُمَّ تَقُولُ: لَا أَذُوقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى
"Maukah kalian aku beri tahu wanita-wanita penghuni surga? Yaitu wanita yang penuh kasih, banyak anak, penyayang kepada suaminya. Jika ia marah atau suaminya marah, maka ia segera datang memegang tangan suaminya dan berkata: Aku tidak akan tenang sampai engkau ridha."
(HR. An-Nasai, no. 3947)

Hadis ini menunjukkan bahwa kecantikan akhlak seperti lembut, pemaaf, dan penuh kasih adalah perhiasan yang akan membawa wanita ke surga.

6. Nasihat Ulama Ahlussunnah wal Jamaah

Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menjelaskan:

“Wanita yang menundukkan pandangan, menjaga lisannya, dan menjaga dirinya dari fitnah adalah perhiasan rumah tangga dan benteng umat.”

Imam Abu Hasan Al-Asy’ari menekankan pentingnya ilmu dan amal sebagai hiasan utama manusia, bukan rupa. Dalam pandangan akidah Asy’ariyah, kecantikan ruhani lebih mulia daripada kecantikan jasmani karena ia yang akan kekal setelah mati.

Penutup

Muslimah yang cantik adalah yang bersih hatinya dari iri, ghibah, dan riya’. Ia lembut dalam tutur kata, sabar dalam menghadapi ujian, dan istiqamah dalam ibadah.

Jangan terpedaya oleh standar kecantikan dunia. Wajah bisa tua, kulit bisa keriput, tapi hati yang bertakwa akan bersinar hingga akhir hayat.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk wanita yang cantik dalam pandangan-Nya, bukan dalam pandangan makhluk-Nya.

Daftar Pustaka:

  1. HR. Muslim, no. 2564
  2. QS. Al-Hujurat: 13
  3. HR. Bukhari, no. 9
  4. HR. Muslim, no. 35
  5. HR. An-Nasai, no. 3947
  6. Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Din
  7. Syekh Nawawi al-Bantani, Nihayatuz Zain