Di ambang hijrah, kutundukkan wajah,
Langkah tertatih memikul beban,
Suara nurani bergetar lelah,
Menyebut nama-Mu dalam kerinduan.
Kupandangi masa lalu dari kejauhan,
Ia tersenyum dengan bayang semu,
Dalam dada gemuruh penyesalan,
Antara ingin pulang dan takut tak mampu.
Bintang di langit seolah ikut mendengar,
Tangis yang jatuh dalam sujud panjang,
Kupeluk sepi yang terus menyebar,
Dalam hati yang belum sepenuhnya tenang.
Hijrah ini bukan jalan bermahkota,
Tapi jalan sunyi penuh air mata,
Kutapaki setapak dengan luka-luka,
Namun kutahu Kau menunggu di sana.
Kupanggil nama-Mu dalam ketakutan,
Karena dosa menumpuk tanpa malu,
Namun Kau Allah, Maha Pengampun dan Dermawan,
Yang menyambut hamba yang rindu selalu.
Aku masih sering terjatuh diam-diam,
Iman ini rapuh seperti kaca,
Namun tiap tangis menjadi salam,
Yang kubawa dalam doa yang tak terbaca.
Tak kupinta jalan lapang dan mulia,
Cukuplah cahaya di tengah gulita,
Biar hatiku tak lagi mendua,
Dan jiwaku lurus dalam cinta.
Hijrah bukan hanya tentang pergi,
Tapi tentang memilih untuk kembali,
Bukan soal meninggalkan duniawi,
Tapi memeluk makna hidup sejati.
Jika esok aku jatuh kembali,
Jangan biarkan aku hilang arah,
Bimbing aku dalam sunyi ini,
Agar tak putus harap dan istighfar.
Kukecap getirnya menahan diri,
Dari apa yang dulu kusebut bahagia,
Namun kini kutahu sejati nurani,
Hanya tenang jika dekat pada-Nya.
Kutulis namamu di setiap luka,
Kukisah ulang cinta yang lama padam,
Agar tak lagi kudamba dunia,
Tapi hanya ridha-Mu yang kuharam.
Tuhan, jika masih ada waktu tersisa,
Ijinkan aku menebus yang lalu,
Dengan shalat, sabar, dan cinta,
Yang kutanam di ladang yang baru.
Hijrahku tak sempurna dalam laku,
Namun hatiku kini mulai mengerti,
Bahwa Kau tak menuntut tanpa restu,
Kau cukupkan niat dengan kasih sejati.
Bait demi bait kutumpahkan rindu,
Pada-Mu, yang Maha Menerima,
Semoga air mata ini jadi saksi sujudku,
Bukan sekadar sedih, tapi hijrah yang nyata.
Dan bila waktu menjemput tiba,
Ijinkan aku wafat dalam pelukan-Mu,
Dengan hati bersih dan jiwa terbuka,
Di ambang hijrah, kupulang penuh haru.
0 Komentar